Senin, 24 November 2014

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


KONSEP DASAR KEPERAWATAN
By ZAINUL HUMAM.Amd.Kep

  1. I.                    PROSES KEPERAWATAN
Ilmu  keperawatan di dasarkan pada suatu teori yang sanga luas.
Proses Keperawatan 
è  Metode
è Dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik Keperawatan
è Bisa di sebut sebagai suatu pendekatan Problem – Solving yang memerlukan ilmu, teknik dan ketrampilan interpersonal dan di tujukan untuk memenuhi kebutuhan Klien dan Keluarga.
è Proses Keperawatan terdiri dari ; 5 tahap yang berhubungan :
  1. Pengkajian
  2. Diagnosis
  3. Perencanaan
  4. Pelaksanaan
  5. Dan Evaluasi
è Tahap tersebut berintegrasi terhadap fungsi Intelektual Problem - Solving dalam mendefinisikan suatu tindakan Perawatan.
è Proses Keperawatan merupakan lima tahap proses konsisten sesuai dengan perkembangan profesi keperawatan ( pertama kali oleh Hall, 1955 ).
è Proses Keperawatan  telah dianggap sebagai suatu dasar hukum praktik Keperawatan ,  ( ANA, 1973 ).
è Dasar pengembangan standard praktik keperawatan
è Dan juga sebagai kriteria dalam progrsmsertifikasi
è Standar legal praktik keperawatan
è Masuk dalam program pendidikan Keperawatan  ( Kurikulum D-III Kep. & S1 Keperawatan ).

  1. II.                  Tujuan
  • Proses Keperawatan secara umum adalah untuk membuat suatu kerangka konsep berdasarkan kebutuhan individu dari klien, keluarga, dan masyarakat dapat terpenuhi.
  • Tindakan yang di tujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan
  1. III.                Organisasi
Ke 5 tahap proses keperawatan tersebut sebagai suatu organisasi yang mengatur pelaksanaan asuhan Keperawatan berdasarkan suatu rangkaian pengelolaan yang sistematis dlm memeberikan asuhan keperawatan kepada klien.

  1. IV.               Karakterisitk
Proses Keperawatan mempunyai  6 karateristik :
  1. 1.      Tujuan
Proses Keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan dalam meninmgkatkan kualitas asuhan Keperawatan kepada klien
  1. 2.      Sistematika
  • Menggunakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan.
  • Menghindari masalah yang bertentangan dengan tujuan intuisi pelayanan kesehatan/Keperawatan.
  • PK ditujukan pada suatu perubahan respon klien yang diidentifikasi melalui hubungan antara perawat dengan klien.
  1. 3.      Dinamik
PK ditujukan dalam mengatasi masalah – masalah kesehatan klien yang di laksanakan secara berkesinambungan.
  1. 4.      Interaktif
Adanya hubungan timbale balik antar perawat, Klien, Keluarga dan tenaga   lainnya.
  1. 5.      Fleksibel
Proses yang di lihat dari 2 konteks :
  • Dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun, spesialisasi yang berhubungan dengan individu, kelompok, atau masyarakat
  • Tahapannya bisa digunakan secara berurutan dan dengan persetujuan kedua belah pihak.
  1. 6.      Teoritis
Setiap langkah dalam proses keperawatan selalu di dasarkan pada suatu ilmu yang luas, khususnya ilmu dan model Keperawatan yang berlandaskan pada Filosofi keperawatan bahwa asuhan keperawatan kepada klien harus menekankan pada 3 aspek :
  • Humanistik
Memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia
  • Holistik
Intervensi keperawatan Harus dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia secara utuh ( bio – psiko – sosio – spiritual ).
  • Care
Asuhan Keperawatan yang diberikan harus berlandaskan pada standard praktik keperawatan dan etika keperawatan.

  1. V.                 IMPLIKASI KEPERAWATAN
Penerapan proses Keperawatan mempunyai implikasi atau dampak terhadap:
  1. 1.      Profesi Keperawatan
  • Secara profesional proses keperawatan menyajikan suatu lingkup praktik keperawatan.
  • Melalui 5 langkah proses keperawatan
  • Di Timor – Leste masih adopsi dari standard keperawatan Indonesia dan ANA ( American Nurses Association ), 1973.
  • Undang – undang Kesehatan 57
  1. 2.      Klien
  • Penggunaan proses Keperawatan sangat bermanfaat bagi klien dan Keluarga
  • Klien dan Keluarga berpartisipasi secara aktif dalam keperawatan dengan melibatkan ke dalam 5 langka proses keperawatan
  1. 3.      Perawat
  • Proses Keperawatan akan meninmgkatkan kepuasan dalam bekerja dan meningkatkan perkembangan profesionalisme.
  • Mningkatkan hubungan antara perawat denga klien dapat di lakukan melalui penerapan proses keperawatan
  • PK meningkatkan suatu pengembangan dan kretifitas dalam penjelasan masalah klien

  1. VI.               Teori – teori yang mendasari Proses Keperawatan :
    1. 1.      Teori system, terdiri dari :
  • Kerangka kerja yang berhubungan dan keseluruhan social, manusia, struktur dan masalah –masalah organisasi.
  • Perubahan internal dan lingkungan sekitarnya
  • Sistem tersebut terdiri dari :
    • Tujuan
    • Proses
    • Isi
  1. Tujuan :
  • sesuatu yang harus dilaksanakan
  • Arah sistem
  1. Proses
  • Berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak di capai
  1. Isi
  • Terdiri dari bagian yang membentuk system
  • Feedback ( umpan balik )
  • Dapat dievaluasi
  • Memjelaskan hasil dari tindakan yg telah dilaksanakan
  • Antara teori system dan Proses keperawatan dapat dijelaskan :
  • Input à merupakan suatu kumpulan data hasil pengkajian beserta permasalahan àSusun suatu rencana dan tindakan keperawatan yang tepat.
  • Output à Untuk menjelaskan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan
  1. 2.      Teori Kebutuhan Dasar Manusia
  • Berintegrasi satu sama lain (motivasinya)
  • Memenuhi kebutuhan dasar :
    • Fisiologis
    • Keamanan
    • Kasih sayang
    • Harga diri
    • Aktualisasi diri
    • Kebutuhan dasar manusia à terpenuhinya tingkat kepuasaan agar manusia bisa mempertahankan hidupnya.
    • Peran pereawatn à memenuhi kebutuhan dasar manusia
    • Tanggungjawab :
      • Memberikan dukungan
      • Menfasilitasi
      • Berkomunikasi kepada klien sehat dan sakit
  1. 3.      Teori persepsi
  • Perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia sangat di pengaruhi oleh persepsi individu.
  • Interaksi
  1. VII.             Teori informasi dan Komunikasi
  • Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk mengindentifikasi masalah Klien ( apakah keadaan sehat atau sakit ).
Proses Keperawatan sbg salah satu pendekatan utama dalam pemberian asuhan keperawatan.
  • Proses keperawatan merupakan suatu siklus, karena memerlukan suatu modifikasi penhkajian ulang, perencanaan ulang, memperbaharui tindakan dan mengevaluasi ulang.
  • Langka dalam proses keperawatan diperlukan suatu informasi yang akurat apabila perawat mampu menjalin komunikasi dengan baik :

Umpan balik


Pengirim  ...................Pesan ............................Penerimaan



  1. VIII.           Prinsip – prinsip Etik Keperawatan yang menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan sebagai berikut :
    1. 1.      Justice ( Asasa Keadilan )
  • Setiap prioritas tindakan yang diberikan harus berdasarkan kondisi klien.
  • Tidak ada diskriminasi
  1. 2.      Autonomy (Asas menghormati otomoni )
  • Setiap manusia mempunyai hak untuk menentukan tindakan terhadap dirinya sendiri.
  1. 3.      Benefience ( Asas manfaat )
  • Setiap tindakan yang di berikan kepada klien harus bermanfaat bagi klien dan menghindarkan dari kecacatan
  1. 4.      Veracity ( Asas Kejujuran )
  • Perawat dalam berkomunikasi harus mengatakan yang benar dan jujur kepada klien.
  1. 5.      Fidelity ( Asas komitmen )
  • Apa yangh di laksanakan oleh perawat harus di dasarkan pada tanggung jawab moral dan profesi
  1. IX.                MASALAH – MASALAH ETIK KEPERAWATAN DI TIMOR – LESTE
    1. Wadah organisasi Profesi tidak memerjuangkan profesi Perawat, tetapi organisasi profesi di Politisasi, Kepentingan Kelompok, Tidak memiliki standard competency.
    2. Landasan moral dan etika yang paling kuat dan mendasar adalah Agama.
    3. Perkembangan ilmu, penelitian dan teknologi kedokteran serta Keperawatan berkembang secara global tetapi tidak adanya perhatian dari pemerintah terutama Ministerio da Saúde.
    4. Tersedianya tenaga perawat tetapi tidak di perdayakan gunakan untuk kepentingan Masyarakat.





  1. HUBUNGAN ANTARA TAHAP PROSES KEPERAWATAN ( Alfaro, 1998 ).
  2. Pengkajian
Pengkajian  adalah tahap awal dari proses Keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengindentifikasi status kesehatan klien ( Lyer etal, 1996 ).
Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu. Oleh karena itu pengkajian yang akurat, lengkap, sesuai dengan kenyataan, kebenaran data sangat penting dalam merumuskan suatu diagnose keperawatan dan memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan respon individu.
  1. 1.      Standar praktik Keperawatan dari ANA
PENGKAJIAN


                                                             
DIAGNOSIS
PERENCANAAN
PELAKSANAAN







EVALUASI
                                                      

  1. 2.       Data dasar dan Fokus

  1. Pengkajian Keperawatan
  • Ø data dasar yang komprehensif adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status Kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi media ( terapis ) atau profesi kesehatan lainnya.
  • Ø Data focus Keperawatan adalah data tentang perubahan – perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal – hal yang mencakup tindakan yang di lalsanakan kepada klien.
  1. Fokus pengkajian Keperawatan
  • Ø Dalam menyusun pengkajian keperawatan tidak sama dengan pengkajian medis.
  • Ø Pengkajian focus à suatu pemilihan data spesifik yang ditentukan oleh perawat , klien dan keluarga berdasarkan keadaan klien.
  1. 3.       Pengumpulan data ( Pulta )
  2. Tipe data
Ada 2 tipe data pada pengkajian :
  1. Data subyektif
Data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi  tersebut tidak dapat ditentukan oleh perawat secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi.
Data subyektif sering didapatkan, dari riwayat keperawatan termasuk persepsi klien, perasaan, dan ide tentang status kesehatannya.
Ex : penjelasan klien tentang nyeri, lemah, Frustasi, mual.
Informasi yang diberikan sumber lain, ex husi familia, konsoleiro, husi team saude seluk
  1. Data obyektif
Data yang dapat diobservasi dan diukur .
Ex; data obyektif : frekuensi pernafasan, Tekanan darah, edema dan berat badan no seluk – seluk tan.
  1. 4.       Karakteristik data
  2. Lengkap
  3. Akurat dan nyata
  4. Relevan
  5. 5.       Sumber data
  6. Klien  à sumber utama data ( primer )
  7. Orang terdekat : orang tua, suami, istri, anak atau teman klien
  8. Catatan Klien : di tulis oleh anggota tim kesehatan dapat digunakan sumber informasi di dalam riwayat keperawatan
  9. Riwayat penyakit :
  • Pemeriksaan fisik
  • Catatan perkembangan
  1. Konsultasi :
  •  anggota tim kesehatan spesialis
  • Menentukan diagnose medis dan keperawatan
  • Melakukan tindakan medis
  1. Hasil pemeriksaan diagnostic
  • Hasil pemeriksaan Laboratorium
  • Tes diagnostic
  • Hasil pemeriksaan diagnostic
  1. Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
  • Para Personil  yang berhubungan dengan klien dan memberikan tindakan, mengevaluasi, dan mencatat hasil pada status klien
  • Catatan kesehatan terdahulu sebagai informasi
  1. Perawat lain
  • Jika klien di rujuk dari pelayanan kesehatan lain
  1. Kepustakaan
  • Membaca literature yang berhubungan dengan masalah klien
  1. 6.       Metode pengumpulan data
Ada 3 metode yang digunakan dalam pemgumpulan data pada tahap pengkajian :
  1. Komunikasi yang efektif
  2. Observasi
  3. Pemeriksaan fisik
Teknik tersebut sangat bermanfaat bagi perawat dalam pendekatan kepada klien secara rasional, sistematik dalam mengumpulkan data, merumuskan diagnose keperawatan, merencanakannya.

                                              II.  DIAGNOSE KEPERAWATAN
  1. a.       Pengertian
  • Diagnose Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons    manusia ( status kesehatan atau resiko perubahan pola ) dari individu kelompok diamana perawat secara akontabilitas dapat mengindentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah ( Carpenito 2000 ).
  • Gordon, 1976 : DK à masalah kesehatan actual dan potensial dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya.
  • NANDA à Kepeutusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan actual dan potensial
  1. b.      Tujuan diagnose Keperawatan
  • Untuk mengindentifikasi masalah adanya respon kliennterhadap status kesehatan atau penyakit
  • Faktor – factor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah ( etilologies )
  • Mengindentifikasi kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikan masalah
  1. c.       Langkah – langkah menentukan DK :
  • Klasifikasi dan analisa data
  • Interpretasi data
  • Validasi data
  • Perumusan diagnose Keperawatan
  1. d.      Merumuskan DK ( Carpeneto, 2000 ) dapat dibedakan :
  • Aktual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang di temukan :
Syarat : Menegakkan diagnose keperawatan actual harus ada unsure PES.
Misal : data , muntah, diare, dan turgor jelek selama 3 hari
DK : Kekurangan volume cairan tubuh b/kehilangan cairan secara abnormal
  • Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak di lakukan intervensi.
Syarat : Menegakkan resiko DK adanya unsure PE ( Problem & Etiologi )
Penggunaan istilah “ resiko dan resiko tinggi tergantung dari tinbgkat keparahan/kerentanan terhadap masalah.
Misal : Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan diare yang terus menerus.
  • Kemungkinan ( potensial ): Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah keperawatan kemungkinan.
Syarat : Menegakkan kemungkinan diagnose kep. Adanya unsur respon dan factor yang mungkin dapat menimbulkan masalah tetapi belum ada.
DK : Kemungkinan g3 konsep diri : rendah diri/teroisolasi b/d diare.

III. PERENCANAAN
  1. A.      PENGANTAR
Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi atau mengoreksi masalah – masalah yang diidentifikasi pada diagnose keperawatan . Secara tradsional, rencana keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam menyelesaikan masalah, tujuan dan intervensi.
Jadi Rencana Keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan keperawatan kepada klien. Setiap klien yang memerlukan asuhan keperawatan perlu suatu perencanaan yang baik. Sehingga semua tindakan keperawatan harus di standarisasi, dan standard tindakan tersebut dapat di baca.
  1. B.      TUJUAN PERENCANAAN
Tujuan rencana tindakan keperawatan dapat di bagi menjadi :
  1. Tujuan Administratif
    1. Untuk mengidentifikasi focus keperawatan kepada klien atau kelompok
    2. Untuk membedakan tanggungjawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya
    3. Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan
    4. Untuk menyediakan kriteria klasifikasi klien
    5. Tujuan Klinik
      1. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan
      2. Mengkomunikasikan dengan staf perawat apa yang diajarkan, apa yang diobservasi, dan apa yang dilaksanakan
      3. Menyediakan kriteria hasil ( outcomes ) sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan
      4. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, Keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan.
      5. C.      LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN
Untuk mengevaluasi rencana tindakan keperawatan, maka ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan :
  1. Menentukan prioritas masalah
Melalui pengkajian, perawat akan mampu mengidentifikasi respon klien yang actual atau potensial yang memerlukan suatu tindakan. Dalam menentukan perencanaan perlu menyusun suatu system untuk menentukan diagnose yangn akan diambil tindakan pertama kali. Salah satu system yang bisa digunakan adalah hirarki Kebutuhan manusia.
  1. Menentukan kriteria hasil ( outcomes )
Tujuan klien dan tujuan keperawatan adalah standar atau ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kemajuan klien atau ketrampilan perawat.
Tujuan klien :
merupakan pernyataan yang menjelaskan suatu perilaku klien, keluarga, atau kelompok yang dapat diukur setelah intervensi keperawatan di berikan.
Tujuan Keperawatan :
Adalah pernyataan yang menjelaskan suatu tindakan yang dapat diukur berdasarkan kemampuan dan kewenangan perawat.


Pedoman penulisan kriteria hasil berdasarkan SMART :
S           = Spesifik ( tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda )
M         = Measurable ( tujuan keperawatan harus dapat diukur, khususnya tentang
                 Perilaku klien; dapat di lihat, didengar, diraba, dirasakan dan dibau )
A           = Achievable ( tujuan harus di capai )
R           = Reasonable ( Tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah )
T           = Time ( Tujuan keperawatan )

  1. Menentukan rencana tindakan
Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien dalam mencapai kriteria hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen penyebab dari diagnose keperawatan.
Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan langsung kepada klien yang dilaksanakan oleh perawat,
  1. Dokumentasi
    1. Definisi
Rencana tindakan keperawatan adalah suatu proses informasi, penerimaan, pengiriman, dan evaluasi pusat rencana yang dilaksanakan oleh seorang perawat profesional.
  1. Tujuan
Rencana tindakan keperawatan di tulis dalam suatu bentuk yang bervariasi guna mempromosikan perawatan yang meliputi :
  1. Perawatan individu
  2. Perawatan yang kontinyu
  3. Komunikasi
  4. Evaluasii
  5. Karakterisik
    1. Di tulis oleh perawat
    2. Dilaksanakan setelah kontak pertama kali dengan klien
    3. Diletakkan ditempat yang strategis ( mudah didapatkan )
    4. Informasi yang baru.
    IV. PELAKSANAAN
  6. Pelaksanaan
Adalah inisiatif  dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik ( Lyer,1996 ). Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi factor – factor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.
  1. Tujuan
Tujjuan dari pelaksanaan  adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping. Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik.
  1. Tahap tindakan Perawatan
Ada 3 tahap dalam keperawatan :
  1. Persiapan
Persiapan tersebut meliputi kegaiatan – kegiatan :
  1. Review tindakan keperawatan yang didentifikasi pada tahap perencanaan
  2. Menganalisa pengetahuan dan ketrampilan keperawatan yang diperlukan
  3. Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin timbul
  4. Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan
  5. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai dengan tindakan yang akan dilaksanakan
  6. Mengindentifikasi aspek hokum dan etik terhadap resiko dari potensial tindakan
  7. Intervensi
Pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk kebutuhan fisik dan emosional.
Pendekatan tindakan keperawatan meliputi tindakan ;
  • Ø Independen
    • Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lain.
    • Dilakasanakan perawat secara independen berdasarkan Diagnose Keperawatan
    • Merupakan suatu respon dimana perawat mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan keperawatan secara pasti berdasarkan pendidikan dan penagalamannya.
    • Kaji klien dan keluarga melalui riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik untuk  status kesehatan klien.
    • Merumuskan diagnose keperawatan
    • Merujuk klien ke tenaga kesehatan lain terhadap tindakan keperawatan dan Medis
    • Evaluasi respon klien
    • Ø Dependen
Tindakan dependen berehubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan medis

  • Ø Interdependen
Tindakan keperawatan menjelaskan suatu kegaiatan yang memerlukan suatu kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya.
  1. Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
V.  EVALUASI
 a. Pendahuluan
  •   Adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan  yang menandakan seberapa  Jauh diagnose keperawatan,  rencana  tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
  •   Evaluasi sebagai sesuatu yang direncanakan , dan perbandingan yang sistermatik pada status    kesehatan klien, ( Griffith, 1986 ).
  • Tahap Evaluasi di letakkan pada akhir proses keperawatan, Evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan.
b.Tujuan Evaluasi
¨      Untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan
¨      Mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan :
  • Ø Mengakhiri rencana tindakan keperawatan ( klien telah mencapai tujuan yang ditetapkan
  • Ø Memodifikasi rencana tindakan keperawatan ( klien mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan ).
  • Ø Meneruskan rencana tindakan keperawatan ( klien memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuan )
c. Proses Evaluasi terdiri dari :
* Mengukur pencapaian tujuan klien
* Membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan

Hak dan Kewajiban klien
  1. Klien berhak untuk :
    1. Mendapat informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
    2. Mendapatkan pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan bijaksana
    3. Memperoleh asuhan keperawatan yang bermutu berdasarkan standard profesi keperawatan
    4. Memilih perawat atau dokter yang di kehendaki sesuai peraturan operasional di Rumah sakit
    5. Meminta konsultasi kepada dokter atau perawat lain yang terdaftar di Rumah Sakit
    6. Mendapatkan privacy dan kesehatan dari tindakan keperawatan yang diberikan
    7. Memperolehy informasi tentang penyakit yang diderita, tindakan yang akan dilakukan,kemungkinan penyakit dan tindakan untuk mengatasinya ; alternatif terapi lainnya, prognose, dan estimasi biaya perawatan
    8. Menyetujui dan atau menolak tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya
    9. Mendapatkan kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan selama tidak menggangu klien lain.
    10. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya.
    11. Kewajiban Klien
      1. Mentaati segala peraturan dan tata tertib di Rumah Sakit
      2. Mematuhi segala instruksi dokter atau perawat dalam pengobatannya
      3. Memberikan informasi dengan jujur dan lengkap tentang penyakit yang diderita kepada dokter atau perawat yang merawatnya
      4. Melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan Rumah Sakit atau Dokter
      5. Memenuhi hal – hal yang telah disepakti atau perjanjian yang telah dibuatnya.
      6. Hak dan Kewajiban Perawat dan Dokter
        1. Hak Perawat atau Dokter
          1. Mendapatkan perlindungan Hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
          2. Mengembangkan diri melalui kemampunnya spesialisasi sesuai latar belakang pendidikannya
          3. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan perundang – undang serta standard profesi dank ode Etik profesi
          4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien Yang tidak puas terhadap pelayanannya
          5. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan secara terus menerus
          6. Diperlakukan adil dan jujur oleh Rumah Sakit maupun klien dan atau keluarganya
          7. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya
          8. Diikutsertakan dalam penyusunan atau penetapan kebijaksanan pelayanan kesehatan di Rumag Sakit
          9. Diperhatikan privacynya dan berhak menuntut apabila nama baiknya telah dicemarkan oleh klien atau keluarganya
          10. Menolak pihak lain untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang – undangan, standard profesi dan etika profesi
          11. Mendapatkan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku.
          12. Perawat dan Dokter berhak memperoleh penghargaan atas jasa dan pengabdian berdasarkan Ilmu dan Skill ( Reward system )
          13. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai bidang profesinya
          14. Kerawjiban Perawat dan Dokter
            1. Mematuhi semua peraturan Rumah Sakit dengan hubungan hokum antara perawat dengan pihak Rumah Sakit
            2. Mengadakan perjanjian tertulis denga pihak Rumah Sakit
            3. Memenuhi hal – hal yang telah disepakati dan dibuatnya
            4. Memberikan asuhan Keperawatan sesuai standar profesi dan otonominya
            5. Menghormati hak – hak pasien
            6. Merujuk klien kepada perawat lain/tenaga kesehatan lainnya yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan masalah klien
            7. Memberikan kesempatan kepada klien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarganya dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan agama/kepercayaan sepanjang tidak bertentangan dengan Rumah Sakit
            8. Memberikan informasi yang adekuat tentang tindakan keperawatan kepada klien/keluarga sesuai batas kewenangannya
            9. Membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan berkesinambungan
            10. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan dan kepuasaan kerja
            11. Mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan secara terus menerus
            12. Melakukan pertolongan darurat sebagai tugas perikemanusiaan sesuai batas kewenangannya
            13. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang klien, kecuali diminta keterangan oleh pihak yang berwenang








Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © MATERI KEPERAWATAN 2010

Template By Zainul humam