KONSEP SEHAT
SAKIT
DESEMBER 16, 2012 BY Z.HUMAM
Beberapa
Definisi Sehat Sakit di antaranya adalah sebagai berikut.
Definisi
Sehat Sakit menurut Dasar Keperawatan
Definisi
Sehat (Who) 1947.Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental
dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemhan.
Mengandung 3
karakteristik :
Merefleksikan
perhatian pada individu sebagai manusia.
Memandang
sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal.
Sehat
diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
Sehat bukan
merupakan suatu kondisitetapi merupakan penyesuaian, bukan merupakan suatu
keadaan tapi merupakan proses.Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak
hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya.
Definisi
Sehat Pender (1982). Sehat adalahperwujudan individu yang diperoleh melalui
kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang
sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian
diperlukan untuk mempertahankanstabilitas dan integritas struktural.
Definisi
Sehat Paune (1983). Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan
diri (self care Resouces) yang menjamin tindakanuntuk perawatan diri ( self
care Aktions) secara adekual.Self care Resouces : mencangkup pengetahuan,
keterampilan dan sikap.Self care Aktions merupakan perilaku yang sesuai dengan
tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkanfungsi
psikososial dan spiritual.
Sakit yaitu
defiasi/penyimpangan dari status sehat.
PEMONS(1972).
Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk
keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.
BAUMAN(1965).
Seseorang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit atau
tidak, yaitu :
Adanya gejala,
misalnya naiknya temperatur, nyeri.
Persepsi
tentang bagaimana mereka merasakan, seperti baik, buruk, dan sakit.
Kemampuan
untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari misalnya bekerja ,sekolah.
Penyakit
adalah istilah medis yang digambarkansebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang
menghasilkan berkurangnya kapasitas.Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit
pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit.Hubungan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Hasil
interaksi seseorang dengan lingkungan.
Sebagai
manifetasi keberhasilan/kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan.
Gangguan
kesehatan.Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak
sepanjang kehidupannya.Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku sehat.
Suatu skala
ukur secara relatif dalam mengukur ke dalam sehat/kesehatan seseorang.
Kedudukannya
: dinamisdan bersifat individual.
Jarak dalam
skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kemauan pada
titik yang lain.
Model sehat
sakit
Model
Rentang Sehat-Sakit (Neuman)
Menurut
Neuman (1990): ”sehat dalam suatu rentang merupakan tingkat kesejahteraan klien
pada waktu tertentu , yang terdapat dalam rentang dan kondisi sejahtera yang
optimal , dengan energi yang paling maksimum, sampai kondisi kematian yang
menandakan habisnya energi total”
Jadi menurut
model ini sehat adalah keadaan dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai
dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internal
dan eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik, emosional, intelektual,
sosial, perkembangan, dan spiritual yang sehat.
Sedangkan
sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi
yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi
individu sebelumnya.
Model ini
efektif jika digunakan untuk membandingkan tingkat kesejahteraan saat ini
dengan tingkat kesehatan sebelumnya. Sehingga bermanfaat bagi perawat dalam
menentukan tujuan pencapaian tingkat kesehatan yang lebih baik dimasa yang akan
datang.
Model Kesejahteraan
Tingkat Tinggi (Dunn)
Model yang
dikembangkan oleh Dunn (1977) ini berorientasi pada cara memaksimalkan potensi
sehat pada individu melalui perubahan perilaku.
Pada
pendekatan model ini perawat melakukan intervensi keperawatan yang dapat membantu
klien mengubah perilaku tertentu yang mengandung resiko tinggi terhadap
kesehatan.Model ini berhasil diterapkan untuk perawatan lansia, dan juga
digunakan dalam keperawatan keluarga maupun komunitas.
Model
Agen-Pejamu-Lingkungan(Leavell at all.)
Menurut
pendekatan model ini tingkat sehat dan sakit individu atau kelompok ditentukan
oleh hubungan dinamis antara Agen, Pejamu, dan Lingkungan.Agen merupakan
berbagai faktor internal-eksternal yang dengan atau tanpanya dapat menyebabkan
terjadinya penyakit atau sakit.Agen ini bisa bersifat biologis, kimia, fisik,
mekanis, atau psikososial.Jadi Agen ini bisa berupa yang merugikan kesehatan
(bakteri, stress) atau yang meningkatkan kesehatan (nutrisi, dll).Model ini
menyatakan bahwa sehat dan sakit ditentukan oleh interaksi yang dinamis dari
ketiga variabel tersebut. Menurut Berne et al (1990) respon yang dapat
meningkatkan kesehatan atau yang dapat merusak kesehatan berasal dari interaksi
antara seseorang atau sekelompok orang dengan lingkungannya.Selain dalam keperawatan
komunitas model ini juga dikembangkan dalam teori umum tentang berbagai
penyebab penyakit.
Model
Keyakinan-Kesehatan
Model
Keyakinan-Kesehatan menurut Rosenstoch (1974) dan Becker dan Maiman (1975)
menyatakan hubungan antara keyakinan seseorang dengan perilaku yang
ditampilkan.
Model ini
memberikan cara bagaimana klien akan berprilaku sehubungan dengan kesehatan
mereka dan bagaimana mereka mematuhi terapi kesehatan yang diberikan.
Model
Peningkatan-Kesehatan (Pender).
Dikemukakan
oleh I (1982,1993,1996) yang dibuat untuk menjadi sebuah model yang
menyeimbangkan dengan model perlindungan kesehatan.
Fokus dari
model ini adalah menjelaskan alasan keterlibatan klien dalam aktivitas
kesehatan (kognitif-persepsi dan faktor pengubah), mengembalikan kesehatan
serta mencegah terjadinya penyakit.
Variabel
yang mempengaruhi keyakinan dan praktik kesehatan adalah sebagai berikut.
Variabel
internal, meliputi:
Tahap
perkembangan
Latar
belakang intelektual
Persepsi
tentang fungsi
Faktor
emosional
Faktor
spiritual
Variabel
eksternal meliputi :
Praktek di
keluarga
Faktor
sosio-ekonomik
Latar
belakang budaya
Variabel
yang mempengaruhi perilaku sakit adalah sebagai berikut.
Variabel
internal
Variabel
internal yang penting dan dapat mempengaruhi perilaku pada saat klien sakit
antara lain persepsi mereka terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami. Jika
klien merasa yakin bahwa gejala sakit tersebut dapat mengganggu kehidupan
sehari-hari, maka mereka lebih cenderung mencari bantuan kesehatan dibandingkan
bila klien tidak memandang gejala tersebut dapat menjadi suatu gangguan
baginya.
Variabel
eksternal
Yang
mempengaruhi perilaku sakit klien terdiri dari gejala yang dapat dilihat,
kelompok sosial, latar belakang budaya, variabel ekonomi, kemudahan akses ke
dalam system pelayanan kesehatan, dan dukungan sosial..
Empat tahap
pencegahan penyakit sebagai berikut.
Pencegahan
primordial
Jenis
pencegahan yang paling akhir diperkenalkan, adanya perkembangan pengetahuan
dalam epidemiologi penyakit kardiovaskular dalam hubungannya dengan diet dan
lain-lain.Pencegahan ini sering terlambat dilakukan terutama di negara-negara
berkembang karena sering harus ada keputusan secara nasional.
Pencegahan
primer
Bertujuan
mengurangi insiden dengan mengontrol penyebab dan faktor-faktor risiko.Misal :
penggunaan kondom dan jarum suntik disposable pada pencegahan infeksi HIV,
imunisasi dan lain-lain. Biasanya merupakan Population Strategy sehingga secara
individual gunanya sangat sedikit : penggunaan Seat-belt, program berhenti
merokok dan lain-lain.
Pencegahan
sekunder
Tujuannya
untuk menyembuhkan dan mengurangi akibat yang lebih serius lewat diagnosis & pengobatan yang
dini. Tertuju pada periode diantara timbulnya penyakit dan waktu didiagnosis
& usaha prevalensi. Dilaksanakan pada penyakit dengan periode awal mudah
diindentifikasi dan diobati sehingga perkembangan kearah buruk dapat di stop,
Perlu metode yang aman & tepat untuk mendeteksi adanya penyakit pada stadium
preklinik. Misal : Screening pada kanker serviks, pengukuran tekanan darah
secara rutin dan lain-lain.
Pencegahan
tersier
Untuk
mengurangi komplikasi penting pada pengobatan & rehabilitasi, membuat
penderita cocok dengan situasi yang tak dapat disembuhkan.Misal pada
rehabilitasi pasien Poliomyelitis, Stroke, kecelakaan dan lain-lain.
Lima tingkat
pencegahan penyakit sebagai berikut.
Health
Promotion
Saat pejamu
sehat dengan tujuan meningkatkan status kesehatan atau memelihara kesehatan,
melalui :
Penyuluhan/pendidikan
kesehatan
Rekreasi
sehat
Olahraga
teratur\
Perhatian
terhadp perkembangan kepribadian
Specific
Protection
Mencegah
para pejamu dengan menaikkan daya tahan tubuh, melalui :
Imunisasi
Pelindung
khusus : Helm, tutup telinga
Perbaikan lingkungan
Mengurangi
penggunaan bahan yang membahayakan kesehatan, seperti pengawet, pewarna dan
lain-lain.
Early
Diagnosis and Prompt Treatment
Dilakukan
bila pejamu sakit,setidak – tidaknya diduga sakit (penyakitnya masih ringan).
Mencegah orang lain tertular. Misal : Case finding, skrining survei penyakit
asymtomatis, deteksi dini pencemaran, dan lain-lain.
Disability
Limitation(Pembatasan kecacata /kelemahan)
Dilakukan
pada waktu pejamu sakit/sakit berat dengan tujuan mencegah cacat lebih lanjut,
fisik, sosial maupun mental.Misal : Amputasi pada ganggren karena DM, pada
penyakit-penyakit menahun diatasi gangguan mental maupun sosialnya.
Rehabilitation
Mengembalikan
penderita agar berguna di masyarakat maupun bagi dirinya sendiri, mencegah
cacat total setelah terjadi perubahan anatomi/fisiologi. Misal : Fisioterapi
pada kelumpuhan supaya tidak timbul kontraktur/atropi, psikoterapi pada
gangguan mental, latihan keterampilan tertentu pada penderita cacat, prothesa
post amputasi, penyediaan fasilitas khusus pada penderita.
Konsep sehat
sakit
Komponen ini
memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan yang diberikan pada
manusia dalam rentang sehat sakit.
Konsep Sehat
(Travis and Ryan, 1998)
Sehat
merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan.
Sehat
merupakan gaya hidup, desain gaya hidup menuju pencapaian potensial tertinggi
untuk sehat.
Sehat
merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus,
kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and now.”
Sehat
efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan,
ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan
sekitar.
Sehat
integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan,
pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.
Faktor
pengaruh status kesehatan, antara lain :
Perkembangan
Status
kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti bahwa
perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.
Sosial dan
Kultural
Hal ini
dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan seseorang
karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan
perubahan dalam perilaku kesehatan.
Pengalaman
Masa Lalu
Hal ini
dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu jika ada
pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang buruk
sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutya.
Harapan
seseorang tentang dirinya
Harapan
merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan status
kesehatan kearah yang optimal.
Keturunan
Keturunan
juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat potensi
perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.
Lingkungan
Lingkungan
yang dimaksud adalah lingkungan fisik.
Pelayanan
Pelayanan
dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat mempengaruhi
status kesehatan
Rentang
sakit
Rentang ini
dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis dan kematian.
Tahapan
proses sakit yaitu :
Tahap gejala
Merupakan
tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya perasaan
tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.
Tahap asumsi
terhadap sakit
Pada tahap
inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang di alaminya dan
akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang di rasakan pada
tubuhnya.
Tahap kontak
dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini
seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta nasehat
dari profesi kesehatan.
Tahap
penyembuhan
Tahap ini
merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan
perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit.
Baca selengkapnya »
0 komentar:
Posting Komentar