Rabu, 26 November 2014

SISTEM INDRA

SISTEM INDRA
.     AMATA
 
1)      Struktur dan Fungsi Mata
Terletak di dalam orbital, mata merupakan organ penglihatan dengan fungsi utama menfokuskan cahaya kedalam retina. Retina terdiri dari jaringan saraf yang mengirim sinyal yang dihasilkan cahaya ke struktur mata.
            Mata berbentuk bulat dan tertanam dalam lemak. Terdiri dari  tiga lapisan fibrosa bagian luar lapisan pembuluh darah dan berfigmen., serta bagian dalam lapisan saraf.
            Lapisan fibrosa luar terdiri dari dua bagian fosterior yang berwarna buram (ovaque) dan disebut sclera ialah suatu membran keras yang membentuk bola mata yang putih. Bagian depan sklera  ditutupi konjungtiva, yang direflesikan kebagian dalam mata dan berlanjut dengan evitelium yang menutupi kornea. Kornea merupakan lapisan fibrosa. Kornea menonjol menutupi permukaan mata dan bersifat transparan, yang memungkinkan sinar cahaya masuk ke mata dan membelokkannya untuk focus pada retina.
            Lapisan darah dan berpigmen terdiri dari tiga bagian. Koroid meliputi seluruh mata, kecuali bagian depannya, berwarna coklat gelap, dan banyak menyuplai darah untuk lapisan lain mata, terutama retina. Badan silia merupakan lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot dan jaringan kelenjar. Otot-otot silindris mengontrol bentuk lensa sehingga dapt menfokuskan sinar yang diterima dekat atau jauh. Bagian-bagian tersebut  disebut sebagai otot akomodasi, iris adalah bagian berwarna pada mata, terletak diantara kornea dan lensa membagi ruangan di antaranya menjadi bilik mata anterior dan bilik mata posterior.iris tersusun atas jaringan otot yang tersusun dalam serat sirkular dan serat radiasi,serat serat yang melingkar menimbulkan kontraksi pupil dan dilatasi serat serat radiasi.terdapat suatu muara berbentuk lingkaran pada bagian sentral, yang disebut pupil, yang berkontraksi dalam cahaya terang untuk mencegah terlalu banyak  cahayamasuk kemata dan berdilatasi, jika cahaya yang masuk  atau kurang yang memungkinkan cahaya yang banyak sampai diretina.
            Lapisan bagian dalam mata disebut retina, retina merupakan  membrane yang diadapatasi untuk menarima sinar cahaya yang terdiri dari banyak  serabut dan sel saraf dan tersusun atas sel batag dan sel kerucut, yang diduga memiliki fungsi yang terpisah. Jumlah sel kerucut lebih banyak dalam pusat mata dan berespon terhadap penglihatan yang terinci dan perpepsi warna. Jumlah sel batang lebih banyak disekeliling lapisan tepi retina dan sensitive terhadap gerakan objek dalam lapang pandanag. Sel  batang berisi  suatu pigmen yang disebut unguvisual, yang berfungsi menyintesis vitamin A yang dibutuhkan.
            Lensa adalah bagian dibelakang iris. Transparan, bikonveks, ditutupi bagian transparan, kapsul elastis, tempat ligamen masuk kebadan siliarias. Ligament supensori  menyokong lensa tetap pada posisi dan merupakan media yang digunakan otot. Otot siliaris untuk menarik lensa sehingga mengubah ketajaman pandangan jarak dekat dan jauh. 
2)      Mekasnisme Penglihatan
            Cahaya sinar yang melewati kornea aqueus humor dan lensa akan membelok, suatu proses yan g dikenal sebagai proses repfraksi. Hal ini memungkinkan cahaya dari area yang lebih kecil di retina. Berkas sinar parallel dibelokkan oleh lensa cembung menuju titik utama diretina. Jika jarak objek kurang dari 7 meter, lengkungan lensa harus ditingkatkan untuk memudahkan focus pada retina. Hal ini disebut akomodasi. Pandangan jauh  dapat diperoleh, jika lenssa berada dalam posisi istirahat normal.
            Saat istirahat (normalnya digunkanan untuk penglihatan jauh), akan tetapi untuk penglihatan jauh, kacamta konkav penting untuk membuat titik focus lebih dekat.
            Bola mata bergerak didalam orbital dengan 6 otot orbital, yang berbentuk pita  dan menempel pada kelenjar sclera. Otot-otot ini bekerja pada mata dann mengoordinasi geraknya, sehingga kedua mata dapat focus pada objek yang sama. Kelemahan satu atau lebih otot dapat mengakibatkan salah satu mata berdifisiasi kondisi ini biasa disebut penglihatan juling (squin)
Fungsi mata: maa merupakan organ yang sangat lembut dan dilindungi oleh alis mata, dan kelopak mata, dan kelenjer lakrimasi, juga tulang orbital yang tersimpan didalam jaringan lemak.
            Organ sensorik komplek yang mempunyai fungsi optikal untuk melihat dan saraf untuk tranduksi sinar. Apparatus optic mata membentuk dan memertahankan ketajaman focus objek retina.
Prinsip optic: sinar dialihkan berjalan dari satu medium kemedium  lain dari kepadatan yang berbeda, fokus utama pada garis yang berjalan melalui pusat kelengkungan lensa sumbu utama. Indera penglihatan menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina dengan perantaraan serabut nervus optikus, menghantarkan rangsangan ini kepusat penglihatan pada otak   utnuk ditafsirkan. Cahaya yang jatuh kemata menimbulkan banyangan yang letak-letak difokuskan pada retina. Banyangan itu menembus dan diubah oleh kornea lensa badan aqueous dan vitrous. Lensa membiaskan cahaya dan memfokuskan banyangan pada retina bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang difokuskan.
B.     TELINGA
Telinga merupakan organ pendengaran dan juga memainkan peran penting dalam mempertahankan keseimbangan. Bagian-bagian yang berperan dalam pendengaran: bagian luar, bagian tengah, dan koklea. Bagian-bagian yang berperan dalam keseimbangan: kanal semi viskular, utrikel, dan sakulus
1)      Struktur dan fungsi telinga
Telinga eksterna mempunyai dua bagian aurikula menonjol dari samping kepala terdiri dari: fibro kartilago (tipis dan elastis), ditutupi kulit yang berbentuk corong yang mengantar gelombang suara menunuju ke meatus akustik eksterna ini membentuk kanal yang melengkung, lengkungan depan atas, lengkungan belakang atas, dan lengkungan depan dan sedikit menurun. Lengkungan ini bisa diluruskan dengan tarikan lunak, pada aurikula dewasa: ditarik keatas belakang, pada anak-anak:  hanya ditarik kebelakang, pada bayi ditarik kebawa belakang. Ujung eksternal naetus bagian dalam ditutupi oleh membrane timfani. Pada tepi kulit kartilago neatus rambu-rambu halus dan banyak kelenjar yang mengekskresi serumen yang melindungi kanal dari debu atau benda asing lain. Tetapi serumen sendiri dapat menjadi hambatan akubat akumulasi, sehingga untuk mengeluarkanya diperlukan penyemprotan.
              Telinga  bagian tengah merupakan ruang kecil dalam tulang temporal, dipisahkan oleh membrane timfani dari telinga bagian luar, didnding selanjutnya dibentuk oleh dinding bagian lateral telinga dalam.
              Telingah bagian dalam, yang terletak bagian dalam vetrosa tulang temporal, terdiri dari dua bagian: tulang labyrinth yang menonjol (bony labyrinth) dan membran labyrinth.
Tulang labyrinth terbagi menjadi tiga bagian: vestibula, koklea, dan kanal semi sirkular.
Vestibula berdampingan dengan telinga tengah melewati dua lubang: fenesta vestibule, yang ditempati oleh dasar stapes dan fenesta koklea,yang terisi jaringan fibrosa.
Koklea penting bagi fungsi pendengaran. Koklea adalah saluran berbentuk spiral yang membentuk dua pertiga putaran yang mengitari pusat tulang yang disebut modiolus.
 semi sirkular berjumlah tiga dan terletak diatas dan dibelakang vestibula dalam tiga ruang yang berbeda, satu vertikel, satu horizontal dan yang lain transversal. Semua ruang ini berisi perilimfe. Labirynth membranosa terdapt didalam tulang labirynth walaupun ukurannya lebih kecil. Membrane ini meliputi: urtikel, sakul, duktus semikular dan duktus koklea.
2)      Proses Penghantaran Suara
Gelombang suara adalah suatu gelombang getaran udara yang timbul akibat getaran sautu objek. Vibrasi senar biola atau pita suara menimbulkan getaran udara, yang kontak dengannya dan menghasilkan gelombang getrana yang menyebar kesemua arah, seperti riak kolam yang muncul bila air kolam dilempari kerikil.
Untuk menghasilkan udara, vibrasi harus berada pada kecepatan tertentu.telinga manusia dirangsang hanya  fibrasi dengan kecapatan antara 30 sampai 30.000 perdetik.getaran yang lambat menimbulkan nada yang rendah.dan nada yang cepat menimbulkannada yang tinggi.inilah penyebab suara pria lebih rendah daripada suara wanita,yakni pita suara pria lebih panjang dan bergetar lebih lambat,sementara pita suara wanita lebih pendekdan bergetar lebih cepat.
    Gelombang suara secara normal dihantarkan oleh udara,tetapi juga dapat melewati benda padat dan pada kenyataanya hantaran benda padat lebih cepat dari pada hantaran udara.
Pendengaran,dalam hal ini gelombang suara,membuat membrane timpani bergetar, sehingga osikel vestibule fenestra bergetar,yang kemudian menyebabkan perilimfe bergerak.

3)      Proses Menjaga Keseimbangan
Nervus yang terbesar dalam kanalis semisirkularis menghantarkan implus-implusmenuju otak,implus-implus ini dibangkitkan dalam kanal-kanal tadi,karna adanya perubahan kedudukan cairan  dalam kanal atau saluran itu. Hal ini mempunyai hubungan erat dengan kesadaran kedudukan kepala terhadap badan. Apabila seseorang didorong kesalah satu sisi maka kepalanya cenderung miring kearah lain (berlawanan dengan arah badan yang didorong). Guna mempertahankan keseimbangan, berat badan diatur, posisi badan dipertahankan sehingga jatuhnya badan dapat dipertahankan. Respon badan berupa gerak refleks, guna memindahkan berat badan serta mempertahankan keseimbangan. Untuk mempertahankan posisi tertentu gaya gravitasi harus dilawan melalui mekanisme sensori dengan proprioseptik. Apparatus vestibule mendeteksi perubahan sinyal atau mengaktifkan respons motor adapatik dalam mempertahankan keseimbangan.
C.    HIDUNG
1)      Struktur Dan Fungsi Hidung
              Hidung berfungsi sebagai saluran udara untuk mengalir ke dan dari paru-paru. Jalan nafas ini berfungsi sebagai penyarin kotoran dan melembatkan serta menghancurkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru. Hidung bertanggung jawab terhadapat olpaksi terletak dalam mukosa hidung. Fungsi ini kurang sejalan dengan pertambahan usia.
              Karang hidung (konka nasalis), yang berjumlah tiga buah:
1.      Konka nasalis inferior (karang hidung bagian bawa)
2.      Konka nasalis media (karang hidung bagian tengah)   
3.      Konka nasalis superior (karang hidung bagian atas)
2)      Proses Menghidu
              Bau yang masuk kedalam rongga hidung akan merangsang saraf (nervus olfaktorius) dan bulbus olfaktorius. Indera bau bergerak melalui traktus olfaktorius dengan perantaraan stasiun penghubung hingga mengcapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktorius pada lobus temporalis di otak besar tempat perasaan itu ditafsirkan. Rasa pencium dirangsang oleh gas yang dihisap dan kepekaan atas rasa tersebut mudah hilang duhadapkan pada suatu bau yang sesat dan pengap, tidak merasakan bau yang tidak enak sementara dilain pihak bau segera menyengat hidung orang yang baru datang dari lingkungan udara sehat.
Rangsangan Reseptor
              Rangsangan reseptor hanya berespons terhadap senyawa yang kontak dengan epitel olfaktorius dan dilarutkan dalam lapisan tipis mokus yang menutupinya.Ambang olfaktorius yang menggambarkan sensitivitas hebat reseptor olfaktoriustrhadap sejumlah senyawa yang dapat dicium pada konsentrasi kurang dari 500pg/l diubah sekitar 30% dari sebelum dapat dideteksi.melekul penghasil   bau mengandung 3-20 atom karbon yang mempunyai bau yang berbeda.
              Diskriminasi Bau
Manusia dapat membedakan bau antara 200-4000 bau yang berbeda dan menghasilkan pola ruang yang berbeda dari peningkatan aktivitas metabolic didalam olfaktori.bau khusus bergantung pada pola ruang perangsangan secara kontinu pada bau yang paling tidak disukai, maka persepsi bau menurun kemudian berhenti.ini disebabkan oleh adaptasi yang cukup cepat yang timbul dalam system olfaktorius.
Kelainan pada Penciuman
 Rasa penciuman akan lemah apabila selaput lender hidung sangat kering, basah atu membengkak seperti keadaan influenza.rasa penciuman akaqn sama sekali akibat komplikasi dari suatucedera pada kepala. Ambang penciuman meningkat dengan bertambahnya usia.beberapa gangguan pada penciuman meliputi:
1.      Anosmia.
2.      Hiposmia.
3.      Disosmia.
 
Kesimpulan
Pancaindra adalah organ-organ yang di khsuskan untuk menerima jenis rangsangan tertentu.mata merupakan organ penglihatan yang fungsi utama  menfokuskan cahaya kedalam retina. Retina terdiri dari jaringan saraf yang mengirim sinyal yang dihasilkan cahaya ke otak.
retina merupakan  membrane yang diadapatasi untuk menarima sinar cahaya yang terdiri dari banyak  serabut dan sel saraf dan tersusun atas sel batag dan sel kerucut, yang diduga memiliki fungsi yang terpisah. Telinga merupakan organ pendengaran dan juga memainkan peran penting dalam mempertahankan keseimbangan. Bagian-bagian yang berperan dalam pendengaran: bagian luar, bagian tengah, dan koklea.
        =>Telinga
Telinga eksterna mempunyai dua bagian aurikula menonjol dari samping kepala terdiri dari: fibro kartilago (tipis dan elastis), ditutupi kulit yang berbentuk corong yang mengantar gelombang suara menunuju ke meatus akustik eksterna ini membentuk kanal yang melengkung, lengkungan depan atas, lengkungan belakang atas, dan lengkungan depan dan sedikit menurun.
        =>Hidung
Hidung berfungsi sebagai saluran udara untuk mengalir ke dan dari paru-paru. Jalan nafas ini berfungsi sebagai penyarin kotoran dan melembatkan serta menghancurkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru.
       =>Proses Menghidu
            Bau yang masuk kedalam rongga hidung akan merangsang saraf (nervus olfaktorius) dan bulbus olfaktorius. Indera bau bergerak melalui traktus olfaktorius dengan perantaraan stasiun penghubung hingga mengcapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktorius pada lobus temporalis di otak besar tempat perasaan itu ditafsirkan
 
 
 
 
 
 
 
Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © MATERI KEPERAWATAN 2010

Template By Zainul humam